Langsung ke konten utama

BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA | REPOST BYSelanoveti

Lebih kurang begitulah pepatah masa lampau yang masih dipandang aktual untuk masa sekarang. Ya, sosok anak laki-laki memang acap kali tak berbeda jauh dibandingkan ayahnya. Entah sama-sama aktif, sama-sama pekerja keras, dan persamaan lainnya. Seorang ayah sejatinya memang tidak hanya berperan dalam mencari nafkah saja, melainkan turut andil dalam menumbuhkan karakter anak-anaknya. Hal itu diperkuat pula oleh penelitian terbaru Michigan State University (2016) yang dilansir Psychology Today, Selasa (26/7/2016). Menurut penelitian tersebut, kasih sayang, sifat, serta kepribadian seorang ayah akan selaras dengan pertumbuhan karakter anak. Jika ayah mendidik anaknya dengan kasih sayang dan perhatian tinggi maka sang anak pun bakal tumbuh menjadi pribadi dengan keterampilan sosial tinggi. Demikian pula jika sebaliknya. Secara khusus, penelitian ini menyebutkan, tingkat stres terkait pola pengasuhan ayah memiliki efek amat berbahaya pada perkembangan kognitif dan bahasa anak-anaknya saat dewasa kelak. Baik untuk dicatat, pengabaian atau penolakan seorang ayah amat memengaruhi kondisi psikis sang anak. Bahkan, hingga bertahun-tahun setelah ia dewasa, hal itu dapat menyebabkan anak kesulitan menjalin hubungan dekat dengan orang lain, termasuk dengan pasangan. Claire Vallotton selaku ketua penelitian mengatakan, dari temuan baru tersebut dapat dipetik pelajaran jika ayah semakin berperan langsung terhadap pertumbuhan karakter anak. "Ada gagasan yang terus berkembang, ayah bukan hanya sekadar mencari nafkah saja, tetapi turut memengaruhi perkembangan anak-anak mereka. Efeknya berlangsung dalam jangka panjang,” ungkap Vallotton. Luangkan waktu Berkaca pada kondisi tersebut, sering-sering menyediakan waktu dengan anak tercinta menjadi krusial bagi seorang ayah. Dengan begitu, proses internalisasi karakter baik akan lebih mudah terserap pada anak. Lantas, aktivitas bersama apa yang bisa dilakukan antara seorang ayah dan anaknya? Tak perlu pusing, lakukan saja aktivitas yang disukai bersama, entah olahraga atau pun bermain musik. Bisa pula, jika Anda gemar dengan hal-hal menantang, ajaklah anak Anda untuk naik gunung atau memancing di laut.
Selain membangun kebersamaan dan memperdalam hubungan emosional, ada pula efek positif lain melalui aktivitas tersebut. Anak dapat menjadi lebih aktif, pemberani, sekaligus dapat mengasah keterampilan dirinya. Kalaupun Anda sebagai orangtua tak memiliki banyak waktu bersama anak, meluangkan waktu 15-30 menit pun sebetulnya cukup. Isilah waktu terbatas itu dengan hal sederhana namun menyenangkan. Melalui perbincangan santai, misalnya, sudah mampu membuat anak merasakan peran seorang ayah dalam kesehariannya. Nah, biar lebih nikmat, lengkapilah momen kebersamaan tersebut dengan sejumlah sajian khusus.
Misalnya, Susu Jahe Sido Muncul. Susunya menyehatkan, jahe bakarnya wangi, serta menghangatkan. Pas sekali untuk melengkapi momen kebersamaan Anda dengan keluarga.
KOMPAS.com - “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Lebih kurang begitulah pepatah masa lampau yang masih dipandang aktual untuk masa sekarang. Ya, sosok anak laki-laki memang acap kali tak berbeda jauh dibandingkan ayahnya. Entah sama-sama aktif, sama-sama pekerja keras, dan persamaan lainnya. Seorang ayah sejatinya memang tidak hanya berperan dalam mencari nafkah saja, melainkan turut andil dalam menumbuhkan karakter anak-anaknya. Hal itu diperkuat pula oleh penelitian terbaru Michigan State University (2016) yang dilansir Psychology Today, Selasa (26/7/2016). Menurut penelitian tersebut, kasih sayang, sifat, serta kepribadian seorang ayah akan selaras dengan pertumbuhan karakter anak. Jika ayah mendidik anaknya dengan kasih sayang dan perhatian tinggi maka sang anak pun bakal tumbuh menjadi pribadi dengan keterampilan sosial tinggi. Demikian pula jika sebaliknya. Secara khusus, penelitian ini menyebutkan, tingkat stres terkait pola pengasuhan ayah memiliki efek amat berbahaya pada perkembangan kognitif dan bahasa anak-anaknya saat dewasa kelak. Baik untuk dicatat, pengabaian atau penolakan seorang ayah amat memengaruhi kondisi psikis sang anak. Bahkan, hingga bertahun-tahun setelah ia dewasa, hal itu dapat menyebabkan anak kesulitan menjalin hubungan dekat dengan orang lain, termasuk dengan pasangan. Claire Vallotton selaku ketua penelitian mengatakan, dari temuan baru tersebut dapat dipetik pelajaran jika ayah semakin berperan langsung terhadap pertumbuhan karakter anak. "Ada gagasan yang terus berkembang, ayah bukan hanya sekadar mencari nafkah saja, tetapi turut memengaruhi perkembangan anak-anak mereka. Efeknya berlangsung dalam jangka panjang,” ungkap Vallotton. Luangkan waktu Berkaca pada kondisi tersebut, sering-sering menyediakan waktu dengan anak tercinta menjadi krusial bagi seorang ayah. Dengan begitu, proses internalisasi karakter baik akan lebih mudah terserap pada anak. Lantas, aktivitas bersama apa yang bisa dilakukan antara seorang ayah dan anaknya? Tak perlu pusing, lakukan saja aktivitas yang disukai bersama, entah olahraga atau pun bermain musik. Bisa pula, jika Anda gemar dengan hal-hal menantang, ajaklah anak Anda untuk naik gunung atau memancing di laut

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya, Itu Bukan Mitos...", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/05/101900120/buah-jatuh-tak-jauh-dari-pohonnya-itu-bukan-mi.
Penulis : Haris Prahara
Editor : Sri Noviyanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUMPULAN SOAL UAS SEMESTER 5 FAKULTAS HUKUM UNEJ

SOAL UAS MATA KULIAH STUDI KASUS HUKUM PIDANA [SELASA, 16 DESEMBER 2014] Kasus posisi : Polres jember berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap BONI (24 tahun) seorang mahasiswi di Universitas Jember dengan menangkap tersangka di dua tempat terpisah di Bondowoso dan Jember. “mereka membunuh korban setelah merampas mobil yang dimiliki korban. Korban di bunuh untuk menghilangkan jejaknya”, kata Kapolres Jember. Ia mengatakan dalam pemeriksaan tersangka mengaku telah merencanakan hal tersebut terhadap korban dengan terlebih dahulu mempersiapkan pipa, besi, lakban dan tali. Ketiga orang tersebut adalah DADO (15 tahun), ACONG (29 tahun), MAULANA (27 tahun). Awalnya DADO, ACONG, MAULANA menawarkan kepada BONI bahwa mereka dapat membantu korban untuk menjadi seorang pemain sinetron dengan gaji hingga belasan juta rupiah. Untuk meyakinkan korban para tersangka mengaku sebagai karyawan salah satu rumah produksi di Kemang Jakarta Selatan. Setelah bertemu beberapa kali di Je

materi studi kasus hukum pidana

STUDI KASUS HUKUM PIDANA Bapak echwan à 18 agustus 2014 Issu hokum = masalah-masalah hokum Studi kasus = metode penelitian normative/empirik/                                                                            UU                           KONSEP                                                                                 KASUS PERBANDINGAN Keterangan : -          Pendekatan kasus : digunakan untuk membahas -          Studi kasus : kasusnya yang dibahas. Studi kasus merupakan suatu metode penelitian yang sama-sama memusatkan perhatiannya pada penelaahan di seputar suatu kejadian (menurut adelmann)/penyelidikan sistematis atas suatu kejadian kasus. Yang dimaksud sistematis : tahap-tahap harus jelas/langkah-langkah yang ditempuh harus jelas -          Data : dikenal dengan penelitian empiris, yang digunakan untuk membuktikan hipotesa -          Wawancara : digunakan pada penelitian sebagai bahan tersier Studi kasu

materi kuliah viktimologi

MATERI KULIAH VIKTIMOLOGI à IBU SITI SUDARMI (21 agustus 2014) Kriminologi samadengan viktimologi Literature : sahetapy, muladi Pengertian viktimologi : ilmu yang terbaru Victim : korban, logos : ilmu Contoh kejahatan tanpa korban : narkotika, judi, perzinahan (ini merupakan kejahatan yang menjadi satu dengan korbannya/ crime without victim). -           Mazhab positivism : UU NO.13/2006 tentang LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban). Pasal 10 ayat 2 [1] . Korban juga punya hak dan kewajiban diatur dalam UU LPSK. Pengertian korban bermacam-macam baik menurut ahli, secara yuridis [2] . Tujuan mempelajari viktimologi : 1.       Sebagai bahan masukkan dalam membentuk peraturan perundang-undangan 2.       Masukkan kepada penegak hokum dalam menegakkan hokum Dalam KUHP, pengertian korban diatur dalam pasal 14 C KUHP tentang mengganti kerugian ada 2 macam korban : 1.       Korban kejahatan : ada unsur sengaja 2.       Korban kecelakaan : unsure tidak